Mary Adler

Share your story

Saya hamil 7minggu. Saya seorang muslim dan pacar saya seorang yang menganut agama kristen. Sangat sulit bagi kami saat itu karena masing2 dari kami tidak ingin ada yang pindah agama. Ketika saya mengetahui bahwa saya hamil, kami berdua kaget. Ada perasaan bahagia bagi saya karena mengetahui bahwa saya hamil. Tapi pasangan saya belum siap menikah tahun ini. Dan saya pun juga. Kami bekerja dalam satu kantor yang jika kami berdua menikah dalam kondisi saya sudah hamil adalah hal yang sangat berat karena pasti akan jadi bahan omongan dan gunjingan rekan kerja. Belum lagi kami beda agama, Ibu saya pasti akan sangat terpukul melihat perbuatan saya spt ini. Akhirnya kami berdua sepakat untuk melakukan aborsi medis menggunakan obat Misoprostol Cytotec. Kami mendapatkan obat tersebut di sebuah apotik di daerah bogor. Harganya 50.000 per butir. Kami membeli 10 butir. Obat ini illegal dijual tanpa resep dokter. Tapi kami mendapatkannya tanpa resep dokter, awalnya saya dan pasangan saya agak terkejut karena dapat dengan mudah membeli obat ini setelah beberapa hari mencari info lewat teman-teman kami yang membingungkan.
Malamnya pukul 19.00 saya meletakkan 4 butir misoprostol di bawah lidah saya dan memuntahkannya setelah 30 menit. Tak berlangsung lama, badan saya menggigil kedinginan dan suhu tubuh saya naik. Ssya dan pasangan saya tahu bahwa itu efek samping dari obat tsb. Pasangan saya menyelimuti saya dan meminta saya berbaring. Saya demam. Perasaan bersalah dan takut menghantui saya dan pasangan saya. 4 jam kemudian saya pipis dan ada darah yang keluar melalui vagina saya. Saya lemas dan pusing. 1 jam kemudian gumpalan sebesar 4 jari tangan keluar disusul gumpalan-gumpalan darah lain beserta gumpalan berwarna putih kekuningan. Mungkin itu janin saya. Saya merasa sangat bersalah atas apa yang saya lakukan. Maafkan Ibu nak 🥺 Maafkan kami..
4 jam setelah pendarahan darah yang saya keluarkan cukup banyak. Sampai pagi masih keluar deras. Dan sekarang adalah hari ke 4 saya masih mengalami pendarahan. Doakan saya semoga dapat menjalani ini dengan lancar, dan saya kembali pulih baik fisik maupun mental.
Saya sangat menyesal karena melakukan premarital sex dan hamil serta menggugurkam kandungan saya. Saya sangat ingin menikah dengan pasangan saya. Saya sangat ingin membesarkan kandungan saya dan mempunyai anak. Saya sangat ingin mempunyai kehidupan yang normal seperti orang yang lain. Tapi terhalang karena agama kami berbeda. Saya sangat menyesal..

2019 Indonesia

Did the illegality of your abortion affect your feelings?

Sangat

How did other people react to your abortion?

Beberapa orang mendukung, beberapa orang melarang

Amy Martinez

I had an abortion

Laura Helena

Olá meninas , me chamo Laura , tenho 21 anos ,uma filha linda de 2 aninhos e…

księżycowa23

Rozumiem wszystkie kobiety które chcą legalnie dokonać aborcji. Rozumiem że…

Emilia Aguilera

Tuve un embarazo inesperado y por una medicación que tomo de por vida, mi hijo…

Catalina

El Misotrol salvó mi vida

Tigrunia kinga

Dowiadujac sie że jestem w ciaży po raz drugi doznałam szoku odrazu naszła mie…

Flor de Luna

Piloto automático, pero no me arrepiento

magdalena

Miałam aborcje. Dzięki pomocy i wyrozumiałości women on web uda mi się to.

Bab

J'ai arrêté un processus de vie

Fernanda

Escrevo esse depoimento por intermédio do meu parceiro e por mim, que passamos…

Sun Flower

Me, and my guy friend had just found out I was pregnant, though he was super…

chanel

I did it because as a female that is my right to control my body no man or…

Anonimowa

Dwie kreski...Te dwie czerwone kreski na białym papierku były jak kubeł zimnej…

Typh N

C'est une décision difficile qui fait mal au corps au coeur à l'âme mais la…

Karolina

Miałam aborcję.

Mariana C

Estava grávida de 08 semanas e não sabia!

Isa

Eu sou muito nova e fim. Esse é o motivo principal. Tenho só 15, e o pai da…

R. P.

Força, meninas, que tudo se ajeita!

Zuzanna

Chciałabym opisać moją historię, która zakończyła się dokładnie trzy dni temu.

Ma N

Y fue un proceso duro física y emocionalmente.